Berhenti bukan berarti menyerah….

“Akan tiba saatnya dimana aku harus berhenti  mencintai seseorang, bukan karena aku putus asa mencintainya, melainkan karena aku menyadari bahwa orang yang aku cintai selama ini akan lebih bahagia, apabila aku melepaskannya.”

Inilah yang aku rasakan saat ini, dimana aku benar-benar harus melepaskan semua keinginanku pada dirinya yang selama ini aku cintai, meski tak sempat ku mengungkapkannya. Aku merasa aku tak pantas untuk dirinya, karena aku tau siapa aku, dari mana asalku. Sedangkan dirinya, dirinya begitu sempurna dimataku. Tapi satu hal yang ku ingin dia tau bahwa aku disini menunggunya, menantinya membalas cintaku.

Biarkan aku seperti air terkadang hangat, terkadang sejuk mematikan diri , asalkan dirinya bahagia itu sudah cukup untukku. Karena aku tak mau dia bersedih, dia menangis di depan maupun dibelakangku. Kebahagiaannya adalah kebahagiaanku. Kesedihannya adalah kesedihanku juga. Tapi bila ku bersedih, biarkan semua itu aku yang merasakannya seorang diri, tanpa perlu dirinya tau.

“Maafkan aku atas segala keinginan cintaku terhadap dirimu, sedapat mungkin aku menepikan segala keinginan diri. Akan tetapi, apa yang tersirat dari dalam lubuk hati, tak dapat dan tak mampu ku ingkari lagi.”

Aku akan mencoba untuk dapat mengurangi rasa inginku padanya, yang menurutku terlalu berlebihan. Tapi, inilah aku, inilah rasa cintaku untuknya. Aku ingin melihat dia tetap tersenyum bahagia, tertawa, dan bercanda ria dengan teman-temannya. Meski dia tak melihat ku disini, takkan lelah ku menantinya.

Akan tetap ku lalui hidup ini, dengan dia sebagai salah satu tujuan hidupku. Karena bila ku tak memilih dia sebagai salah satu dari tujuan hidupku, aku tak tau kemana arah tujuan hidupku, setelah ku sanggup mencapai tujuan yang orangtuaku dan keluargaku inginkan pada diriku. AKU SAYANGSAMA DIA …!!!! Dan aku akan tetap menunggunya. Hehehehehe  🙂

lebay….lebay…dech,hehehehehehehehehe  🙂